Sabar.
waktu aku masih kecil,
ayahku selalu mengingatkan :
"sabar itu pikir"
Tulisan itu ditempel di meja belajarku
dan tiap malam saat aku pusing
atau ingin menyerah
tulisan itu terbaca tepat di depanku
Ya,
saat aku dimaki,
aku berusaha diam dan berpikir
dan orang-orang berpikir bahwa aku sabar
Ya,
saat aku ditinggalkan,
aku berusaha diam dan berpikir,
lalu menangis diam-diam
dan orang-orang berpikir aku sungguh sabar
Namun aku berpikir
sabar itu berat
dan rasa berat itu membuatku bisu
tak berucap meski manusia normal lain akan memaki
atau meratap keras-keras
Tapi aku merasa
sabar itu sungguh menyiksa
karena sesungguhnya amygdala tercipta
bukan hanya buat menerima perintah cortex
tapi juga menjalani fitrahnya
Ah,
sabar itu pikir
bahkan untuk bicara tentang ketidak-sabaran
aku harus menulis sepanjang ini...
AW-October 03, 2005
No comments:
Post a Comment