Priaku
Memaku tatap
Merengkuh bahu mungilku
Mengucap salam
Aku memejamkan mata
Dulu,
Sapa untukku lebih dari itu
Mentertawakan hari
Membalas pandang
Sesekali beradu kata
Dulu,
Kata-kata untukku lebih dari itu
Aku masih mengenang matanya yang penuh cinta
Tatapannya yang teduh
Dan rautnya yang menenangkan
Dulu,
Wajah teduh itu menatapku dengan penuh cinta
Aku mendengar kata-katanya
kupejamkan mata
Alunan yang sama, hanya hari ini tanpa cinta
Dulu,
Suara itu membuatku tersenyum bahagia
Bila boleh aku berhitung
Aku ingin menghitung hari-hari yang mungkin kulewatkan bersamanya
Bila boleh aku memohon
Aku akan memohonkan saat-saat sederhana bersamanya
Bila boleh aku mengucapkan harap
Aku berharap waktu membeku saat dia di hadapan
Bila ada keajaiban
Aku ingin cinta kembali hidup di genggaman
Memaku tatap
Merengkuh bahu mungilku
Mengucap salam
Aku memejamkan mata
Dia di hadapan
Priaku tak lagi priaku
Dia menggenggam tanganku
Priaku tak lagi priaku
Bahkan waktu tak kunjung membeku
Priaku dulu, kini sahabatku*
*Ketukan jantungku masih seperti saat itu. Tahukah kamu?
AW, April 24, 2007
No comments:
Post a Comment