Wednesday, February 10, 2010

Priaku

Priaku
Memaku tatap
Merengkuh bahu mungilku
Mengucap salam
Aku memejamkan mata

Dulu,
Sapa untukku lebih dari itu

Mentertawakan hari
Membalas pandang
Sesekali beradu kata

Dulu,
Kata-kata untukku lebih dari itu

Aku masih mengenang matanya yang penuh cinta
Tatapannya yang teduh
Dan rautnya yang menenangkan

Dulu,
Wajah teduh itu menatapku dengan penuh cinta

Aku mendengar kata-katanya
kupejamkan mata
Alunan yang sama, hanya hari ini tanpa cinta

Dulu,
Suara itu membuatku tersenyum bahagia

Bila boleh aku berhitung
Aku ingin menghitung hari-hari yang mungkin kulewatkan bersamanya

Bila boleh aku memohon
Aku akan memohonkan saat-saat sederhana bersamanya

Bila boleh aku mengucapkan harap
Aku berharap waktu membeku saat dia di hadapan

Bila ada keajaiban
Aku ingin cinta kembali hidup di genggaman

Memaku tatap
Merengkuh bahu mungilku
Mengucap salam
Aku memejamkan mata

Dia di hadapan
Priaku tak lagi priaku
Dia menggenggam tanganku
Priaku tak lagi priaku
Bahkan waktu tak kunjung membeku

Priaku dulu, kini sahabatku*

*Ketukan jantungku masih seperti saat itu. Tahukah kamu?
AW, April 24, 2007

No comments: